Welcome Guest!...
twitter facebook rss

,

Konsep bidah dalam Islam

Bid'ah adalah sebuah kata yang telah begitu sering disalahgunakan saat ini, bahwa definisi itu perlu dijelaskan dengan jelas.
Definisi Bid'ah
Bid'ah, secara harfiah berarti inovasi. Dalam istilah khusus itu berarti melakukan tindakan yang tidak disenangi Allah ta `ala dan Rasul-Nya.
[Tirmizi bab Il]
Qadhi Shawkani menulis "Dalam Islam ada dua macam Bid'ah:. Bid'ah Say'iah dan Bid'ah Hasana Jika hal baru menentang Al-Qur'an dan Sunnah maka Say'iah, tetapi jika tidak terhadap syariat maka Hasanah.
(Nayl-ul-Autaar, Qadhi Shawkani bab shalat Al Taravee).
Imam Nawawi menulis bahwa ada beberapa jenis bid'ah. Dua di antaranya adalah Bid'ah dan Bid'ah Hasanah Sayyiah. Bid'ah sayyiah adalah bid'ah yang menentang Al-Qur'an dan sunnah dan bidah Hasanah adalah Bid'ah yang tidak bertentangan dengan Al-Qur'an atau Sunnah. Sebagai contoh:
Untuk menciptakan yang usool (prinsip) dari hadits, usool Fiqh, Tafsir usool dll
[Tahzeeb al Asma wal lughaat kata Bid'ah oleh Imam Nawawi]
Hafidhh ibn Rajjab mendefinisikan bida berarti hal-hal baru yang tidak memiliki dasar dalam Al-Qur'an atau Sunnah. Jika praktek baru memiliki bukti dari Al-Qur'an atau Sunnah tidak akan Bid'ah Syariah, tetapi ini akan menjadi Bid'ah Logaviyya (linguistik).
(Jami 'Al Ulum Al Hukkam halaman 252 oleh Hafidhh ibn Rajjab).
Hafidhh Asqalani menulis jika hal baru yang bertentangan dengan Islam, maka akan buruk. Jika tidak bertentangan dengan Islam, maka akan hasanah (Baik).
(Fathul Bari chap pada Taravi oleh Hafidhh Asqalani).
Hafidhh ibn Taimiyah menulis bid'ah yang selalu buruk, namun beberapa ulama mengatakan bahwa ada dua macam bid'ah, yang satu baik dan satu buruk. Jika hal baru memiliki asal dalam Al-Qur'an dan Sunnah akan disebut Bid'ah Logaviyya (verbal) tetapi tidak bid'ah dalam syari'ah. Hanya bid'ah kata akan digunakan pada hal-hal baru. Seperti, Al-Qur'an dikumpulkan dalam satu buku setelah Nabi Muhammad [Semoga Allah memberkati-Nya dan memberi-Nya kedamaian], dan jemaat Taravi doa dimulai dalam waktu sayyedna Umar tetapi kedua hal memiliki asal-usul dalam sunnah. Oleh karena itu, akan disebut bid'ah secara verbal.
(Iqtidah al Sirat al Mustaqiim chap pada Bid'ah oleh Hafidhh ibn Taimiyah).
Dari atas, kesimpulannya adalah bahwa jika hal yang baru telah dimulai, dan tidak bertentangan dengan Al-Qur'an atau Sunnah, maka dapat dinyatakan sebagai 'baik' inovasi. Namun, jika aksi baru dimulai terhadap Al-Qur'an dan Sunnah, yang akan disebut bid'ah yang buruk, atau inovasi tercela.

0 komentar

Readers Comments

please leave a message, criticisms and comments to articles on this blog as motivation to improve my blog, to be better than this. and thank you for your visit.

Latest Posts

Sponsored By

Beragam Kajian artikel Islami yang kami pilih dari berbagai sumber sumber terbaik. Dengan Semangat Pluralisme yang berpondasi pada Pancasila Dan Tut Wuri Handayani, Berdasar pada Kitab Suci Dan Hadist, dan Berpegang teguh pada Kaidah Agama Kelak mendorong dan memotivasi Para pembaca yang lainnya.

Our Sponsors

Visit Nepal Info and Guide