Ilmu Islam Islamic,
Kesempurnaan agama Islam, hakekat serta kelebihan yang di milikinya
Posted by Ozenk Articles
Sesungguhnya agama Islam adalah agamanya
Allah Subhanahu wa ta'ala yang dengan sebab agama tersebut Dirinya menciptakan
makhluk agar mereka mau beragama dengan agama Islam tersebut, dengan sebab
agama itu pula Ia mengutus para utusan, dan menurunkan kitab-kitab suci
(sebagai panduan) agama. Sedangkan makna Islam itu sendiri yaitu berserah diri
serta tunduk kepada Allah Azza wa jalla dalam ucapan, keyakinan, serta amal
perbuatannya maka tidak mungkin imannya bisa sempurna dan tegak lurus tanpa di
sertai amal perbuatan, demikian juga amal perbuatan tersebut tidak akan
bermanfaat tanpa adanya iman dan aqidah yang benar sebelumnya, seperti halnya
amal perbuatan tidak mungkin bisa di terima (di sisi Allah Ta'ala) melainkan
jika amal perbuatan tersebut di kerjakan dalam keadaan benar dan ikhlas karena
mengharap wajah Allah Subhanahu wa ta'ala serta sesuai berjalan di atas sunah
Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam. Dan Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam
dengan tegas telah menjelaskan pada kita pondasi yang denganya agama (islam
ini) di bangun di atasnya, yaitu dalam sebuah hadits yang sangat terkenal, di
mana Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
Segala
puji bagi Allah Azza wa jalla shalawat serta salam kepada Rasulullah Shalallahu
'alaihi wa sallam, pada keluarga beliau , para sahabatnya serta orang-orang
yang mencintai beliau. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((من البر كتمان المصائب والأمراض والصدقة)) [ رواه البيهقي في شعب الإيمان ]قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((بني الإسلام على خمس شهادة أن لا إله إلا الله وأن محمدًا رسول الله وإقام الصلاة وإيتاء الزكاة وصوم رمضان وحج البيت الحرام )) (رواه البخاري و مسلم)"Agama Islam di bangun di atas lima perkara (mengucapkan dua kalimat) syahadat (yaitu mempersaksikan) bahwa tidak ada Ilah yang berhak untuk di sembah melainkan Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mengerjakan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa Ramadhan dan menunaikan haji ke Baitulharam". HR Bukhari dan Muslim.
Dan pondasi ini saling menghubungkan satu
sama lainnya serta saling memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya, di
mana terkandung di dalamnya (pengertian iman) yaitu ucapan dengan lisan,
keyakinan di dalam hati dan amal perbuatan bagi anggota badan, hal ini
sebagaimana telah di isyaratkan dalam firman Allah Ta'ala:
قال الله تعالى: { وَٱلۡعَصۡرِ ١ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ ٢ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ ٣ } ( سورة العَصۡرِ : 3-1)"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan (saling) nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran". QS al-'Ashr: 1-3.
Dalam surat yang mulia ini menunjukan
tentang wajibnya berilmu terlebih dahulu lalu beriman dan beramal shaleh
kemudian saling nasehat menasehati untuk menetapi kesabaran pada perkara itu
semua, yang mana merupakan timbangan bagi seorang mukmin yang denganya bisa
menimbang dirinya sehingga dirinya mengetahui apakah dalam keuntungan dari
kerugian, dalam kebahagian dari kesedihanya. Oleh karena itu Imam Syafi'i
mengomentari tentang surat ini dengan mengatakan kalau sekiranya manusia mau
mentadaburi surat ini maka sudah cukup bagi mereka.
Maka hakekat agama Islam yang sesungguhnya
yaitu beriman kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan rasulNya, mentauhidkan Allah
Ta'ala dan mengikhlaskan ibadah hanya padaNya, mengerjakan sholat, puasa, dan
haji serta mengerjakan kewajiban-kewajiban (yang lain) dan meninggalkan larangan-larangan,
mengharap pahala manakala mengerjakan perintah dan ketika menjauhi larangan.
Cinta kepada Allah Ta'ala dan RasulNya serta orang-orang yang beriman, dan
benci dengan perkara-perkara yang di benci Allah Ta'ala dan RasulNya (dari
kekufuran, kefasikan dan perbuatan maksiat).
Di karenakan cinta karena Allah dan benci
karena Allah merupakan tali yang sangat kuat bagi keimanan dan bentuk amal
sholeh yang paling di cintai oleh Allah Azza wa jalla, di mana Allah Subhanahu
wa ta'ala telah mengabarkan bahwa tidak
mungkin berkumpul antara keimanan pada Allah Ta'ala dan cinta pada orang yang
menentang Allah dan RasulNya walau pun orang tersebut adalah orang yang
terdekat (di antara kita), seperti bapak, anak, saudara, atau juga keluarga
dekat lainya, hal itu sebagaimana yang Allah Ta'ala jelaskan dalam firmanNya:
قال الله تعالى: { لَّا تَجِدُ قَوۡمٗا يُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ يُوَآدُّونَ مَنۡ حَآدَّ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَلَوۡ كَانُوٓاْ ءَابَآءَهُمۡ أَوۡ أَبۡنَآءَهُمۡ أَوۡ إِخۡوَٰنَهُمۡ أَوۡ عَشِيرَتَهُمۡۚ0000 ٢٢ } ( سورة المُجَادلة : 22)"kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, Sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka". QS al-Mujaadilah: 22.
Dan termasuk jenis penentangan yang paling
besar kepada Allah Azza wa jalla dan RasulNya adalah berhukum dengan
aturan-aturan yang di bikin oleh manusia, termasuk bentuk penentangan juga
meninggalkan kewajiban-kewajiban (yang telah di bebankan pada mereka) dan
menerjang larangan-laranganNya seperti halnya riba, perbuatan zina dan juga
meminum minuman keras.
Agama ini berbeda dengan agama yang lain pada
kesempurnaan dan keuniversalannya serta kebaikan yang mencakup seluruh aspek
kehidupan yang (mana bila di tilik semua hukum serta kandungannya) cocok dan
sesuai (untuk di terpakan) pada setiap waktu dan tempat sampai kiranya Allah
Subhanahu wa ta'ala mewariskan dunia ini pada orang-orang yang memeluknya,
demikian juga agama Islam ini mengajak pada kemajuan dan taraf hidup yang maju
namun benar di mana di dalamnya Allah Ta'ala telah menghalalkan perkara-perkara
yang baik lagi bermanfaat serta mengharamkan perkara-perkara yang jelek lagi
membahayakan, memerintahkan untuk berbuat adil dan berbuat baik serta suka
memberi pada sanak kerabat, melarang dari perbuatan keji dan munkar serta
perbuatan lalim, demikian juga menyuruh untuk saling tolong menolong dalam
kebaikan dan ketakwaan dan melarang dari perbautan dosa dan saling bermusuhan,
menyuruh untuk berkata jujur dan adil serta amanah dan melarang dari perkataan
dusta dan ketidak adilan serta khianat, (yang pada intinya agama ini) menyuruh
tiap kebaikan yang ada dan melarang dari setiap kemunkaran.
Tidak ada yang di tinggalkan oleh agama Islam
ini satu kebaikan pun melainkan datang perintahnya supaya di kerjakan serta
menganjurkan (bagi para pemeluknya) supaya mendatanginya dan tidak ada suatu
perkara yang jelek (dan membahayakan) melainkan agama telah melarang dan
memperingatkan supaya tidak terperosok ke dalamnya. Di mana Allah Azza wa jalla
juga telah menyempurnakan serta meridhoi agama ini bagi para hambaNya, sehingga
tidak akan ada agama seseorang yang di terima di sisiNya kecuali agama Islam
ini, ia adalah merupakan jalanNya yang lurus yang akan mengantarkan (manusia)
menuju surgaNya (yang penuh dengan kenikmatan) dan keridhoanNya serta
menyelamatkan dari siksaan dan kemurkaanNya.
Kemudian (perlu di ketahui) sesungguhnya
agama Islam mempunyai pembatal-pembatal (yang bisa membatalkan keislaman
seseorang) di antara pembatal yang paling besar yaitu perbuatan syirik
(meyekutukan.pent) Allah Azza wa jalla baik itu yang ada di dalam ucapan,
perbuatan atau juga keyakinan, seperti berdo'a pada selain Allah Subhanahu wa
ta'ala, menyembelih untuk sesaji, tawakal pada selainNya ketika ingin meraih
manfaat dan mencegah madharat atau ketika ingin mencari pertolongan dan lain
sebagainya yang mana tidak mungkin mampu di lakukan oleh Allah Azza wa jalla,
sama saja apakah perbuatannya tersebut di lakukan pada seorang Nabi atau wali,
malaikat, matahari, bulan, pohon angker, kuburan yang di keramatkan dan lain
sebagainya dari makhluk-makhluk Allah Ta'ala yang tidak bisa memberi manfaat
dan madharat, karena yang mempunyai manfaat dan madharat hanya satu yaitu Allah
Subhanahu wa ta'ala semata yang Maha Esa di dalam mencipta, memebri rizki,
menghidupkan dan mematikan serta mengatur segala urusan.
Di antara salah satu pembatal tersebut
yaitu mendustakan para Rasul atau sebagian mereka atau juga mendustakan
sebagian kecil yang di bawa oleh mereka, begitu juga mengolok-olok sunahnya
atau mengolok-olok orang yang berpegang pada sunah mereka.
Di antara pembatal itu juga sihir (dan
perdukunan) serta berpaling dari agama Allah Azza wa jalla, oleh karena itu
jangan sampai ingin mengetahui perkara perdukunan dan sihir, dan jangan mencoba
untuk mempelajarinya apalagi menggunakannya. Allah Ta'ala berfirman:
قال الله تعالى: { وَمَن يُعۡرِضۡ عَن ذِكۡرِ رَبِّهِۦ يَسۡلُكۡهُ عَذَابٗا صَعَدٗا ١٧} ( سورة الجن : 17)"Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan Tuhannya, niscaya akan dimasukkan oleh Allah ke dalam azab yang amat berat". QS al-Jin: 17.
Di antara pembatal keislaman seseorang
juga meninggalkan sholat dan berhukum dengan selain hukum Allah Azza wa jalla,
oleh karena itu berpegang teguh dengan agama Allah adalah merupakan suatu
kebenaran yang tidak ada kebenaran melainkan setelahnya adalah kesesatan. Allah
Subhanahu wa ta'ala berfirman:
قال الله تعالى: { وَأَنَّ هَٰذَا صِرَٰطِي مُسۡتَقِيمٗا فَٱتَّبِعُوهُۖ وَلَا تَتَّبِعُواْ ٱلسُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمۡ عَن سَبِيلِهِۦۚ ذَٰلِكُمۡ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ ١٥٣ } (سورة الأنعام : 153)"Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa". QS al-An'am: 153.
Maha Benar Allah, dan kita bersaksi bahwa
Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam yang mulai telah menyampaikan itu semua
pada umatnya.
Shalawat serta salam semoga Allah Ta'ala
senantiasa curahkan pada Nabi kita Muhammad, pada keluarga beliau dan seluruh
para sahabatnya.
0 komentar
Readers Comments
please leave a message, criticisms and comments to articles on this blog as motivation to improve my blog, to be better than this. and thank you for your visit.