Welcome Guest!...
twitter facebook rss

,

Interferon

Salah satu dari kelompok protein antivirus diproduksi oleh hewan, termasuk manusia, sebagai respon terhadap infeksi oleh virus. Pertama kali dikenal dalam sel embrio ayam dengan ahli virus Inggris Alick Isaacs dan Swiss rekannya Jean Lindenmann pada tahun 1957, interferon ditemukan untuk memblokir infeksi lebih lanjut virus dari sel-sel tubuh. Zat antivirus aktif bukan interferons sendiri, tetapi protein yang menyebabkan sel interferon lain untuk menghasilkan. Beberapa dari protein ini telah diidentifikasi, namun cara operasi mereka belum dipahami dengan baik. Jelas, bagaimanapun, bahwa interferon berperan dalam pertahanan tubuh terhadap virus yang paling penting, dan bahwa mereka membantu melawan bakteri dan penyakit-agen penyebab.
Interferon dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori. Alpha (leukosit) interferon yang dibuat oleh sel-sel darah putih, (fibroblast) beta interferon oleh sel kulit, dan gamma (kekebalan tubuh) interferon oleh limfosit setelah stimulasi oleh antigen.
Selama tahun 1960 dokter mencoba menggunakan interferon untuk mengobati penyakit yang disebabkan virus manusia, khususnya pilek, tapi terapi itu bertekad tidak praktis karena biaya besar untuk memperoleh jumlah menit interferon dari manusia sel darah putih. Para peneliti kemudian mencoba untuk merangsang tubuh untuk membuat interferons sendiri dengan induser seperti asam nukleat sintetis. Bahan kimia ini bekerja, tapi tubuh cepat menjadi toleran terhadap mereka, dan mereka kehilangan efeknya. Pada tahun 1980, bagaimanapun, interferon dibuat tersedia dalam jumlah cukup melalui teknik rekayasa genetika, dan percobaan pengujian tingkat dosis dan efek samping mulai tahun berikutnya.
Sejauh ini hanya beberapa interferon alfa telah diuji, tetapi mereka telah menunjukkan janji terhadap berbagai penyakit virus. Penggunaan interferon melawan kanker seperti melanoma maligna dan kanker sel ginjal telah menghasilkan hasil yang beragam. Efek samping yang menyertai interferon dapat berkisar dari ringan sampai mengancam nyawa. Beta dan gamma interferon belum diuji dalam kuantitas, tetapi mungkin terbukti lebih berguna daripada interferon alfa.

0 komentar

Readers Comments

please leave a message, criticisms and comments to articles on this blog as motivation to improve my blog, to be better than this. and thank you for your visit.

Latest Posts

Sponsored By

Beragam Kajian artikel Islami yang kami pilih dari berbagai sumber sumber terbaik. Dengan Semangat Pluralisme yang berpondasi pada Pancasila Dan Tut Wuri Handayani, Berdasar pada Kitab Suci Dan Hadist, dan Berpegang teguh pada Kaidah Agama Kelak mendorong dan memotivasi Para pembaca yang lainnya.

Our Sponsors

Visit Nepal Info and Guide