CERPEN other,
Peluk Hangat BUnda
Langit sore tampak mendung seolah melukiskan kesedihan yang di alami ana. Gadis remaja itu sangat terpukul ketika melihat orang yang sangat di sayanginya pergi bersama cewek lain. “Ya ALLAH kenapa dia tega ninggalin aku”. Ana tak kuasa menahan air matanya yang semakin deras membasahi pipinya. Berhari-hari dia selalu menyendiri di kamarnya. Dia tak mau menceritakan masalah yang di alami kepada Bundanya. Padahal selama ini jika ana punya masalah ia tak pernah menutup-nutupi masalah yang di alaminya. Ana semakin tak dapat mengontrol emosinya ketika dia membuka facebook dan melihat wall Doni seseorang yang sangat di sayanginya. Doni adalah “TDTK” Teman Dekat Tanpa Kejelasan. Sudah 4bulan ana menjalin hubungan tanpa status dengan Doni. Bagi Ana dia adalah seseorang yang sangat berarti karena ana selalu merasa terlindungi jika berada di dekat doni. Tapi akhir-akhir ini doni sangat berubah, doni menghilang begitu saja. Ana sangat kecewa ketika dia membuka wall Doni dan membaca kata-kata mesra Doni dengan cewek sebayanya. Ana merasa sakit hati dan cemburu.
Air mata ana kembali meleleh membasahi wajah cantiknya yang polos. “Kamu kenapa ana?”. Bunda ana mulai curiga dengan sifat ana akir-akhir ini. Dia cenderung diam dan menyendiri. “ Aku tidak apa-apa kok bunda”. Jawab ana sambil tersedu. “Ana tak usah menutup-nutupi masalah ana, cerita saja sama bunda”. “Doni ninggalin aku bunda, aku sangat merasa kehilangan Doni, tapi kenapa ya Doni tega ninggalin aku gitu aja”. Kata ana lirih seolah tak kuasa menahan kenyataan yang memang harus di rasakan ana. “Apa?, Sudahlah ana lupakan Doni, Bunda tidak setuju jika kamu berhubungan lagi dengan Doni, Kamu boleh pacaran dengan siapa saja tapi tidak dengan Doni”. Bunda ana seolah sudah marah karena doni sangat mengecewakan Ana dan tentunya juga mengecewakkan dirinya. “Kenapa bisa begitu bunda, aku sayang sama Doni”. Kata ana sambil membela. “Pokoknya bunda tetap tidak setuju, Apa kamu masih pantas mencintai orang yang sudah tak punya perhatian kepadamu”.
Ana pun berlari menuju kamarnya. “Jebruaakk”. Dengan keras ia menutup pintu kamarnya. Ana semakin hilang kendali. “Kenapa mereka semua tak pernah mengerti perasaanku, Malaikat di samping ku menyuruhku tinggalkan diriMu, Tapi setan berkata agar aku tetap bersamamu sedang kau tak ada lagi di sampingku”. Ana sangat bingung dengan apa yang terjadi pada dirinya. Sampai akhirnya dia tertidur pulas. Ana bermimpi di datangi laki-laki tua memakai baju putih dan dia berkata “ Hai ana turuti saja kata ibumu, bukankah kita harus patuh terhadap seorang ibu”. Ana kaget dan terbangun. Ana masih terdiam dan merenung sejenak di kamarnya . “Memory indah dengan Doni apakah hanya sekejap saja?? Dia terus bertanya-tanya dalam hatinya. “hUfft, ya Allah maafkan aku, aku telah kasar kepada bundaku”.
Pagi itu ana langsung beranjak dari tempat tidurnya. Dia menghampiri bundanya yag berada di dapur. Dia menceritakan mimpi yang di alaminya. “Bunda kemarin aku mimpi ketemu dengan laki-laki tua memakai baju putih terus dia bilang Hai ana turuti saja kata ibumu, bukankah kita harus patuh terhadap seorang ibu”. Kata ana dengan sedih. L “ Sudahlah ana, kamu kan masih sekolah jadi lebih baik jangan mikirin cowok dulu, kamu fokus dulu saja ke sekolah. Dunia kamu masih sangat luas nikmati dulu saja masa sekolah kamu dengan kegiatan yang lebih bermanfaat supaya waktumu tidak terbuang sia-sia , Bunda minta maaf atas perkataan bunda kemarin, Bunda tau kamu sayang sama Doni, tapi kamu juga harus percaya Allah pasti mengirimkan seseorang yang terbaik buat kamu”. Sambil tersenyum bunda memeluk ana. “Bunda maafkan aku, selama ini aku selalu membantah ke bunda. Aku tidak tau lagi, mungkin memang benar jika cinta itu buta, hingga aku lupa diri dan tak bersemangat lagi”.
Ana menangis tersedu di pelukan bundanya, Dia sangat menyesal karena selama ini dia selalu membantah bundanya. “Cinta itu tidak buta nak. Cinta itu sebuah pembelajaran kedewasaan kita. Dimana ketika kita salah kita sadar dengan kesalahan kita, dan dari kesalahan itulah kita harus belajar memperbaiki diri kita”. Bunda ana terus meredam kecewa hati yang ana rasakan. “Terus apakah aku salah jika aku terlalu menyayangi Doni,’’Tanya Ana lirih. “Ana tidak salah kok, rasa sayang itu wajar, tapi rasa sayang itu akan terasa sangat indah jika Ana dan Doni sama-sama merasakannya, suatu saat Doni pasti kembali kalo dia memang sayang sama kamu, Sekarang kamu harus tetap tegar dan terus bersemangat”.
Akhirnya bunda memeluk erat ana yang semakin menangis tersedu seolah tidak siap kehilangan Doni. “Menangislah nak jika itu sedikit meringankan beban hatimu, bunda akan slalu ada di dekatmu, menampung segala curahan rasa mu”.
Bebearapa hari tlah berlalu ana kembali menjalani aktivitasnya dengan wajar.Ana mulai bangkit dan bersemangat lagi. Hari-harinya tak lagi di selimuti tangis tapi di selimuti tawa dan keceriaan. Ana seolah lupa dengan apa yang di alaminya. Meskipun bayang-bayang doni masih selalu indah di hatinya. Tapi bayangan itulah yang slalu membuat ana ingin membuktikan kalau ana harus tetap berprestasi. Mungkin tak ada lagi canda itu, tak ada lagi senyum dan perhatian itu. Tapi kalaupun doni kembali hanya dengan menjadi teman hatinya pun ana akan slalu menerima doni dengan senang hati. Ana tak punya rasa dendam terhadap Doni meskipun dia telah mengecewakan ana.
Sampai pada akhirnya ana tak pernah tau kalau berhari-hari nilainya mulai naik. Karena semangatnya belajar dan sejenak melupakan kisah asmaranya. Ana terplih menjadi salah satu siswa yang mendapat beasiswa di UNIVERSITAS NEGRI MALANG dengan nilai terbaik. Ana sangat bahagia. Motivasi seorang bunda sangat berharga baginya. “Cinta bukan akhir dari segalanya, Cinta sejatiku adalah Bundaku karena cinta seorang bunda sangat tulus pada anaknya, Cinta sejatiku adalah motivasiku, Pembuktianku bukanlah kekalahanku karena kerapuhanku tapi pembuktianku adalah prestasiku karena dorongan semangat dari bundaku, Bunda peluk hangatmu adalah sebuah energi panas positifku”.
0 komentar
Readers Comments
please leave a message, criticisms and comments to articles on this blog as motivation to improve my blog, to be better than this. and thank you for your visit.